Selasa, 01 Juni 2010

Indeks Massa Tubuh (IMT)

Rata PenuhAda beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengukur status gizi / tingkat kesehatan seseorang, salah satunya yaitu metode pengukuran Body Mass Index (BMI) / Indeks Massa Tubuh (IMT). Variabel yang digunakan untuk pengukuran ini adalah berat dan tinggi badan.

Pengertian
Indeks massa tubuh adalah suatu pengukuran yang membandingkan berat badan seseorang yang dibagi dengan kuadrat dari tinggi badannya. Metode ini bisa memperkirakan lemak tubuh, tetapi tidak dapat diartikan sebagai persentase yang pasti dari lemak tubuh. Metode ini sangat berguna untuk memperkirakan berat badan seseorang yang ideal dari hasil perbandingan dari berat badan dan tinggi badannya. Selain itu, Indeks massa tubuh merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi remaja dan dewasa. Karena kemudahannya dalam pengukuran serta penghitungannya, maka metode ini telah digunakan secara luas sebagai alat untuk mengidentifikasi masalah berat badan dikalangan masyarakat seperti malnutrisi yang terjadi dimasyarakat.

Rumus menghitung Indeks Massa Tubuh :


Berat Badan (kg)
IMT= --------------------------------------
Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)


Sejarah Penemuan Metode Indeks Massa Tubuh
Metode ini ditemukan diantara tahun 1830 dan 1850 oleh ilmuwan Belgia yang bernama Adolphe Quetelet pada saat kursus pengembangan ilmu fisika sosial.

Penggunaan Metode Indeks Massa Tubuh
Sebagai sebuah pengukuran, indeks massa tubuh menjadi sangat terkenal selama tahun 1950-an hingga 1960-an ketika obesitas mulai muncul di negara-negara barat yang sudah makmur. Metode ini menyediakan perhitungan matematika yang sederhana dari tingkat kegemukan atau kekurusan tubuh seseorang sehingga dapat membantu para professional di bidang kesehatan untuk berdiskusi secara lebih objektif dengan pasiennya.
Metode ini telah digunakan oleh badan kesehatan dunia (WHO) sejak tahun 1980-an sebagai standar untuk mencatat tingkat kegemukan dari penduduk dunia. Di Amerika Serikat, metode ini juga digunakan untuk mengukur tingkat kekurusan tubuh terutama bagi para penderita penyakit kelainan makan seperti anorexia nervosa dan bulimia nervosa.

Indeks massa tubuh mengukur kadar lemak tubuh menggunakan sebuah rumus yang menghitung perbandingan dari tinggi dan berat badan. Sehingga hasil dari penghitungan terhadap indeks massa tubuh anda bisa menjadi suatu penunjuk kepada berat badan yang tepat yang sesuai dengan tinggi badan anda dan menjadi suatu penunjuk yang lebih dapat diandalkan daripada hanya mengukur berat badan saja. Jika jumlah indeks massa tubuh Anda diatas tingkat normal maka Anda mempunyai risiko yang lebih besar untuk mengidap penyakit degeneratif. Jika Anda sedang mencoba untuk menurunkan berat badan, maka metode pengukuran indeks massa tubuh ini bisa menjadi alat bantu yang sangat berguna bagi anda untuk mencapai target penurunan berat badan yang diinginkan dengan menggunakan hasil dari pengukuran anda untuk melihat apakah anda masuk kedalam kategori berat badan normal, kelebihan berat badan atau sudah masuk kedalam kategori obesitas. Kemudian lihat kategori dari berat badan normal untuk menetapkan target penurunan atau penambahan berat badan. Nilai dari pengukuran yang diperoleh tidak tergantung pada umur dan jenis kelamin.

Pengecualian Penggunaan Metode Indeks Massa Tubuh
Meskipun metode pengukuran indeks massa tubuh ini telah digunakan secara luas, namun metode ini tidak bisa diterapkan kepada beberapa kelompok umur seperti :
1. Bayi
2. Anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan
3. Remaja awal
4. Wanita yang sedang hamil
5. Orang lanjut usia
6. Atlet

Klasifikasi Indeks Massa Tubuh
Indeks massa tubuh merupakan sebuah metode sederhana yang digunakan untuk mengklasifikasi berbagai tingkatan dari berat badan, seperti berat badan kurang, kelebihan berat badan dan obesitas pada orang dewasa. Metode ini didefinisikan sebagai pembagian antara berat badan dalam satuan kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam satuan meter.
Berikut ini adalah sebuah tabel yang menjelaskan klasifikasi hasil dari pengukuran indeks massa tubuh menurut standar yang telah ditetapkan oleh World Health Organization ( WHO ) yaitu sebuah Badan Kesehatan Dunia milik Persatuan Bangsa-bangsa ( PBB ).

*Klasifikasi BMI Menurut WHO (1998)


Kategori BMI (kg/m2)

Underweight < 18.5
Normal 18.5 - 24.9
Overweight > 25
Pre-obese 25.0 – 29.9
Obese I 30.0 - 34.9
Obese II 35.0 - 39.9
Obese III > 40.0


Para ahli sedang memikirkan untuk membuat klasifikasi tersendiri untuk penduduk Asia. Hasil studi di Singapura memperlihatkan bahwa orang Singapura dengan IMT 27 – 28 mempunyai lemak tubuh yang sama dengan orang-orang kulit putih dengan IMT 30. Pada orang India, peningkatan IMT dari 22 menjadi 24 dapat meningkatkan prevalensi DM menjadi 2 kali lipat, dan prevalensi ini naik menjadi 3 kali lipat pada orang dengan IMT 28.

*Klasifikasi Berat Badan yang diusulkan berdasarkan BMI pada
Penduduk Asia Dewasa (IOTF, WHO 2000)

Kategori BMI (kg/m2)

Underweight < 18.5
Normal 8.5 - 22.9
Overweight > 23
At Risk 23.0 – 24.9
Obese I 25.0 - 29.9
Obese II > 30.0

dikutip dari berbagai sumber.

3 komentar:

  1. punya tabel IMT untuk anak Remaja dibawah 18 tahun..karena selama ini kebanyakan orang2 menggunakan IMT orang dewasa untuk menghitung IMT Anak2

    BalasHapus
  2. IMT kan gak boleh buat under 18. ya kan?

    BalasHapus